Melalui kelas Artfiliate ini, Bima akan menyuguhkan cara menjual jasa wedding photography kepada seluruh orang di dunia tanpa batasan ruang dan waktu, yaitu melalui internet marketing. Mulai dari pencarian klien, optimalisasi situs pribadi untuk pemasaran, hingga penggunaan platform pembayaran internasional
Bima adalah seorang destination wedding photographer. Melalui kelas
Artfiliate ini, Bima akan menyuguhkan cara menjual jasa wedding
photography kepada seluruh orang di dunia tanpa batasan ruang dan waktu,
yaitu melalui internet marketing. Mulai dari pencarian klien,
optimalisasi situs pribadi untuk pemasaran, hingga penggunaan platform
pembayaran internasional. Untuk kamu yang ingin mengembangkan bisnis
fotografi kamu ke klien manca negara, kelas Bima dapat menjadi awal
titik terang dari bisnis kamu. Kelas ini memiliki beberapa modul sebagai
berikut:
Chapter 1: Kenapa fotografer harus memiliki website?
Dari kelas ini kamu akan lebih banyak tahu beberapa alasan penting untuk
membangun website bagi para fotografer, dibandingkan dengan menggunakan
media sosial ataupun media gratis lainnya. Bima pun menjelaskan
aspek-aspek website yang harus diperhatikan.
Chapter 2: Hal menarik dari pemotretan destination wedding
Apabila kamu belum pernah terjun dalam destination wedding, pelu
mengetahui berbagai manfaat dan resiko yang bisa kamu dapatkan. Apakah
manfaat itu sesuai dengan hal yang kamu cari, atau kamu siap menanggung
resiko tersebut, kamu bisa mencari tahu di video ini.
Chapter 3: Manfaat blogging untuk mendapatkan klien pemotretan dalam dan luar negri
Dalam video ini akan disampaikan manfaat langsung dari blogging yang
bisa diambil oleh fotografer maupun oleh klien. Langkah apa saja yang
perlu kamu sertakan dalam blogging, dan dari mana kamu harus memulai
akan dijelaskan dalam video ini.
Chapter 4: Momen jauh lebih penting dari pada gambar yang sempurna
Kelas ini akan menjelaskan pengalaman Bima, saat mengabadikan momen yang
penting, dan pengalaman saat menghadapi perbedaan kemauan klien. Hal
apa saja yang biasa diinginkan oleh klien, apa yang sebenarnya
dibutuhkan oleh klien, dan juga apa yang perlu kamu lakukan untuk
mengakomodir kedua hal tersebut akan dijelaskan dalam kelas ini.
Chapter 5: Lensa terbaik untuk pemotretan pre-wedding dan wedding
Mungkin kamu memiliki banyak daftar barang yang kamu inginkan, tetapi
kamu belum tentu tahu apa yang kamu butuhkan. Di kelas kali ini, kamu
bisa belajar memilih lensa apa yang kamu butuhkan dan juga alat yang
kamu perlukan saat melakukan pemotretan pre-wedding dan wedding.
Chapter 6: Prosedur pembayaran pemotretan antar negara
Kamu pasti sangat tertarik untuk mendapatkan klien dari berbagai negara,
tetapi bagaimana bila kamu tidak tahu apa saja yang harus
diperhitungkan saat melakukan pembayaran antar negara? Bima dalam kelas
ini memberikan contoh website terpercaya mana yang bisa digunakan saat
melakukan bisnis serta langkah apa yang harus dilakukan ketika mengalami
suatu masalah pembayaran.
Chapter 7: Tips untuk membuat daftar harga pemotretan
Jika kamu memulai bisnis pemotretan, kamu juga harus memperhitungkan
semua hal untuk jangka panjang. Dalam sesi kali ini, Bima memberikan
pengalaman mengenai apa saja yang harus diperhatikan untuk menentukan
daftar harga pemotretan di dalam atau luar negara.
Chapter 8: Peluang pemotretan potraiture paska pemotretan pernikahan
Bima akan menceritakan pengalamannya saat melakukan pemotretan portrait,
dan apa yang perlu dilakukan untuk menonjolkan kepribadian unik klien
saat melakukan pemotretan. Selain itu, Bima juga memberikan beberapa
contoh peluang yang bisa kamu ambil di luar pemotretan pre-wedding atau
wedding.
Chapter 9: Passive income by photographer
Passive income adalah proses yang membutuhkan perjuangan, akan
dijelaskan beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk memenangkan passive
income. Bima juga menjelaskan apa pentingnya passive income untuk hari
tua nanti. Metode seperti apa yang bisa kamu terapkan untuk mendapatkan
sebagai passive income sebagai fotografer akan dijelaskan dalam kelas
berikut.
Mengawali karir fotografer secara profesional pada tahun 2008, seorang Bima Adhitya langsung jatuh cinta pada dunia wedding photography. Ketertarikannya di industri inipun bertambah setelah belajar langsung dari 2 (dua) orang maestro fotografi pernikahan yaitu Ricky Salim (Bali) yang merupakan 20 Fotografer Wedding Terbaik versi Asia WPA dan juga Joe Buissink (Los Angeles) yang merupakan Hollywood Wedding Photographer bagi para selebriti dunia seperti Jennifer Lopez dan Christina Aguilera.
Berbekal ilmu internet marketing yang dipelajarinya dari seorang mentor berkebangsaan Singapura bernama Fabian Lim, Bima mantab mendirikan usaha fotografi pernikahan yang dipasarkannya secara online melalui website dan ditujukan bagi klien-klien yang ada di luar negeri. Hingga saat ini pria yang mendapat perdikat sebagai �Asia 30 Outstanding Wedding Photographer versi TOPWEDS� ini telah melayani pemotretan destination untuk pre wedding, wedding, dan portrait di beberapa lokasi-lokasi menarik seperti Bali, Singapura, Maldives, dan juga Hong Kong. Di dalam online course kali ini Bima akan membagikan tips dan pengalaman suka dukanya selama membangun dan menjalankan bisnis fotografi secara digital kepada para penggiat foto di Indonesia.
Tulis review disini