Dunia usaha terus berubah dan berkembang seiring dengan pergantian zaman, begitu juga dengan bidang fotografi. Dahulu bidang fotografi hanya dibutuhkan oleh segmen pasar yang sangat spesifik, dan hanya bisa disediakan jasanya oleh sebagian kecil pemain dalam industri. Namun, dengan hadirnya internet dan media sosial, kebutuhan visual semakin berkembang, dan permintaan jasa fotografi pun semakin meningkat. Mulai dari keperluan personal profile, company profile, pernikahan, foto anak, acara keluarga, dan masih banyak lagi. Bila kamu memiliki keahlian dalam fotografi, kamu mungkin tertarik untuk menggelutinya sebagai usaha profesional dan bukan hanya dijadikan sebagai hobi. Dengan begitu, kamu bisa menjalani bisnis yang juga sesuai dengan kegemaran kamu untuk mendapatkan uang dan memperoleh kepuasan pribadi. Berikut lima langkah di bawah dapat kamu jadikan acuan dalam memulai bisnis fotografi:
1. Perencanaan yang matang
Dalam membangun bisnis bukan hanya keinginan yang kuat yang diperlukan, tetapi rencana untuk bisnis juga harus disiapkan secara matang. Misalnya, perlu untuk merencanakan konsep untuk jasa, harga, maupun ciri khas yang ingin ditonjolkan dari bisnis fotografi kamu. Peralatan juga perlu kamu rencanakan dan siapkan anggarannya, supaya dapat memenuhi permintaan pelanggan. Di dalam kelas Niky Tanjung di Artfiliate, kamu dapat lebih dalam lagi mempelajari soal peralatan di studio dan perencaan anggaran untuk studio. Terakhir, perlu direncanakan pembagian tugas dalam tim supaya hasil kerja bisa lebih produktif.
2. Membangun portofolio
Sebagai sebuah bisnis yang baru merintis, kamu harus membuat portofolio demi meyakinkan keraguan pelanggan. Apabila kamu belum pernah memiliki portofolio dari hasil bisnis kamu, ada baiknya kamu membangun portofolio sendiri terlebih dahulu. Melalui portofolio, kamu dapat menunjukkan bahwa kamu adalah fotografer yang berkualitas dan hasil kerja yang bisa didapatkan oleh pelanggan. Portofolio juga akan menjelaskan secara visual konsep dan ciri khas yang diusung oleh bisnis kamu.
3. Melakukan pemasaran
Saat sudah membangun bisnis, langkah selanjutnya adalah memperkenalkan bisnis kamu kepada pasar. Pemasaran secara tradisional adalah pemasaran berbayar dengan membuat iklan ataupun hadir dalam berbagai acara yang dapat mempertemukan bisnismu dengan pelanggan. Langkah pemasaran lain yang kini juga sudah mulai umum digunakan adalah melalui media sosial. Mulai dari Facebook hingga Instagram, dapat kamu manfaatkan untuk melakukan pemasaran secara gratis. Melalui pemasaran seperti ini, kamu bukan hanya menjangkau khalayak yang berada di sekitar kamu, kamu juga bisa mendapatkan pelanggan yang berasal dari kota atau bahkan negara yang berbeda.
4. Membangun relasi
Bukan hanya pemasaran secara komersil yang dapat dilakukan, perlu juga membangun relasi di luar pemasaran dengan keluarga, teman, sahabat, dan menyebarkan portofolio ke beberapa perusahaan untuk membangun kredibilitas. Di sisi lain, kredibilitas juga dapat dibangun dengan menjalin relasi dengan fotografer lain. Mungkin di satu sisi fotografer lain dapat terlihat sebagai saingan kamu, tetapi fotografer lain juga dapat memberikan referensi klien apabila mereka sudah tidak memiliki waktu untuk klien tersebut, atau apabila tidak sesuai dengan konsep fotografi mereka. Tidak jarang pula, kolaborasi dapat diciptakan apabila bisnis lain membutuhkan bantuan atau keahlian khusus yang kamu miliki.
5. Meningkatkan kemampuan fotografi
Bila kamu ingin terjun dalam bisnis fotografi, kamu harus pula mengetahui semua dasarnya dan terus mengasah teknik fotografimu. Dan untuk mendalami ilmu, kamu bisa mengikuti seminar tentang fotografi, komunitas, atau pun kelas online seperti yang telah disediakan oleh Artifiliate.
Tulis review disini